Semua tanaman membutuhkan tanah, air, udara, sinar matahari dan nutrisi untuk proses tumbuh dan berkembangnya. Komponen air dan nutrisi diserap tanaman melalui akar. Bagi tanaman, air sangat besar pengaruhnya, selain sebagai bahan baku fotosintesis dan media untuk reaksi biokimia, air juga berperan sebagai pelarut unsur hara. Unsur hara diberikan agar tanaman mampu menjalankan siklus hidupnya. Pengaturan jarak tanam dimaksudkan untuk menyediakan lingkungan tumbuh yang optimum sehingga pemberian pupuk untuk tanaman dapat efisien, selain itu pengaturan jarak tanam juga bertujuan untuk mengkonversi tanah dan air.
Secara ekologis hubungan antara jarak tanam, unsur hara dan air akan mempengaruhi terjadinya kompetisi tanaman untuk mendapatkan faktor tumbuh. Kompetisi dapat terjadi sebagai akibat adanya kehadiran suatu individu atau kelompok tanaman lain di sekitar suatu individu atau kelompok tanaman dalam suatu ruang yang mempunyai tingkat kebutuhan yang sama, baik jumlah, macam maupun waktu. Kemampuan kompetitif tanaman dapat dilihat dengan menggunakan parameter biomassa total tanaman (berat kering tanaman). Pada prinsipnya bahwa tanaman dapat tumbuh, berkembang dan berproduksi dengan baik apabila faktor pendukung pertumbuhan tersebut tidak dalam kondisi yang terbatas, baik yang mencakup ketersediaan unsur hara, air maupun ruang tumbuh.
Pada umumnya tanaman yang ditanam dengan jarak tanam rapat, maka kanopi tanaman akan saling bersinggungan sehingga dapat berperan sebagai tutupan lahan. Lebih tertutupnya suatu permukaan lahan akibat tutupan kanopi akan dapat mengendalikan sejumlah energi radiasi yang akan diterima oleh permukaan lahan. Pada lingkungan dimana air dalam kondisi terbatas akan dapat membantu tanah dalam mengendalikan sejumlah kehilangan air, baik yang terjadi melalui proses evaporasi, transpirasi gulma maupun aliran permukaan (run-off), sehingga air pada lingkungan tersebut akan terjaga, air berperan sebagai pelarut unsur hara dalam tanah, yang nantinya akan diserap oleh tanaman melalui akar.
Selain itu pada pengaturan jarak tanam sempit, ruang menjadi faktor pembatas. Terbatasnya ruang gerak bagi perkembangan tanaman berdampak pula pada terbatasnya ruang gerak bagi perkembangan perakaran tanaman, sehingga dimungkinkan terjadinya suatu kontak antara akar dari tanaman yang satu dengan akar tanaman yang lain. Berasal dari kontak inilah akan dimulainya tingkat persaingan antara tanaman yang satu dengan tanaman yang lain dalam memperebutkan unsur hara maupun ruang tumbuh. Apabila unsur hara dan air yang ada di dalam tanah dalam jumlah yang terbatas, maka hasil akhir (panen) yang diperoleh juga tidak akan maksimal. Akan tetapi apabila tingkat ketersediaan unsur hara dan air dalam kondisi cukup, maka tingkat persaingan dapat diminimumkan dan hasil per satuan luas lahan dan waktu diharapkan masih dapat maksimal. Disisi lain, pengaturan jarak tanam yang terlalu lebar, akan menyebabkan energi radiasi yang akan diterima oleh permukaan lahan akan
tinggi. Bila peningkatan energi radiasi matahari tersebut tidak diikuti oleh peningkatan penyerapan air dan unsur hara oleh akar, maka tanaman akan layu dan kekurangan unsur hara mineral.
No comments:
Post a Comment