Colocasia esculenta (L.) Schott sin. C. Antiquorum

Full width home advertisement

Hosting Unlimited Indonesia

Post Page Advertisement [Top]


Kalium merupakan unsur hara esensial yang penting setelah nitrogen dan fosfor. Kalium diserap oleh tanaman dalam jumlah yang cukup besar. Pada tanaman umbi-umbian kalium diserap lebih besar dari pada nitrogen. Unsur K dalam tanah berasal dari mineral-mineral primer tanah (feldspar, mika dan lainnya) serta pupuk buatan (ZK, KCl). Tanaman menyerap K dalam bentuk K+ yang merupakan kation paling banyak dalam sitoplasma dan sangat mobil dalam tanaman baik pada tingkat sel maupun jaringan dan organ. Serapan K bersifat selektif yang berkaitan erat dengan aktivitas metabolisme, dan garam K merupakan penyumbang utama pada potensial osmotik sel. Kebutuhan K+ optimum untuk pertumbuhan berkisar diantara 2-5% BK tanaman. Kalium ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam tanah, tetapi hanya sebagian kecil yang digunakan oleh tanaman yaitu yang larut dalam air atau yang dapat dipertukarkan (dalam koloid tanah). Kalium dalam tanah dapat dibedakan menjadi 3, yaitu tidak tersedia bagi tanaman, tersedia dan sukar tersedia.


Unsur K mempunyai peran yang cukup penting bagi tanaman talas. Kalium berfungsi membantu potensial osmotik dan pengambilan air yang mempunyai pengaruh pada pembukaan dan penutupan stomata, menyeimbangkan muatan-muatan anion dan mempengaruhi transpor anion dan mengurangi serangan penyakit-penyakit tertentu. Peningkatan konsentrasi K+ dalam sel penyangga mengakibatkan peningkatan serapan air dari sel disekitarnya dan diikuti dengan peningkatan turgor sel  dan pembukaan stomata. Pada proses translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman lain misalnya umbi, kalium juga memegang peranan penting. Hal ini karena pembentukan ATP yang penting untuk translokasi hasil asimilasi ke floem. Kalium juga berperan dalam memperkuat atau mempertebal sel-sel tanaman pada dalam batang dan kulit sehingga dapat menjaga tetap tegaknya tanaman serta resisitensi terhadap penyakit. Kekurangan unsur hara kalium dapat meningkatkan berat hijauan tanaman, karena hasil fotosintesis tidak ditranslokasikan untuk disimpan di umbi yang pada akhirnya menurunkan hasil umbi dan juga dapat menurunkan daya tahan terhadap serangan hama dan penyakit. Sedangkan gejala kelebihan dapat menyebabkan umbi yang dihasilkan mempunyai kandungan serat yang lebih dari pada kadar patinya. Respon tanaman terhadap pemupukan kalium dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama kemampuan tanah untuk menyediakan kalium, jenis tanaman dan tingkat hasil serta pengelolaan pertanian. Respon suatu tanaman tidak hanya menghasilkan produksi atau panen yang lebih tinggi, tetapi dapat juga berbentuk perbaikan kualitas hasil, ketahanan terhadap penyakit. Mungkin pada tanah dengan kandungan kalium yang agak rendah maka pupuk kalium hanya akan memperbaiki kualitas tanaman.
 



No comments:

Post a Comment

Bottom Ad [Post Page]